Friday, 21 September 2012
OBAT TRADISIONAL UNTUK AYAM
1. AYAM TEDUN,BUATKAN LUBANG LALU ISI AIR,RENDAM KAKI AYAM TIAP HARI.
2. AYAM BUBUL,KAKI DIBERSIHKAN DULU/DISIKAT,HABIS ITU DIOLESI KAPUR CAMPUR KUNYIT.
3. AYAM MANIK,SETIAP MALAM DIKASIH MADU ASLI.
4. AYAM KURAPAN,OLESKAN BELIRANG ATAU PACE/KUDU.
5. AYAM KURAP DI KAKI,SIKAT PAKAI MINYAK TANAH,KEMUDIAN OLESKAN KAPUR+KUNYIT.
6. AYAM LUMPUH,DIBOBOKI DAUN KEMANGI DICAMPUR RAGI TAPE.
7. AYAM NGEMIL,DIOLESI KUNYIT+KAPUR.
8. AYAM KENA JALU,BERSIHKAN DGN AIR GARAM ATAU AIR SIRIH HANGAT,VETSIN/MICIN JUGA BISA,ATAU BUBUK ARANG.
9. AYAM PATUK LEPAS,OLESKAN BLIMBING WULUH,BAWANG PUTIH ATAU MENTEGA.
10. AYAM NGURAK,SETIAP PAGI MANDIKAN DGN AIR BERAS+BAWANG MERAH.
11. AYAM TIDAK KUAT NAPAS,SEBELUM TARUNG 3 HARI,DIMAKANKAN TELUR+LAOS YG DIJEMUR.
12. AYAM BANTAT,MAKANKAN TEMUKUNCI YG DIBAKAR.
13. AYAM NGOROK,DIKOROKI DGN MINYAK TANAH.
14. MEMENDEKKAN JALU,PISANG PANAS DITUSUKKAN KE JALU,KIRA2 20 DETIK LALU MULAI DIBENTUK ATAU LILIN MENYALA UTK MEMANASKAN JALU,HINGGA CEMPURINYA MASUK AGAR TDK BERDARAH!
15. MATA AYAM KEPUKUL,DITETESI AIR LOMBOK ATAU AIR SIRIH.
16. AYAM MENCRET/KOTORAN GAK KERAS,MALAM DIMINUMKAN AIR KUNYIT.
sumber : ayambangkokkandangabrar
Tuesday, 18 September 2012
PARASIT CACING YANG MENYERANG AYAM
Dunia ternak ayam petarung di negara kita, memang sudah banyak. Hal ini disebabkan karena bisnis ayam petarung dan hobby bisa dijangkau masyarakat kalangan bawah, dapat dipelihara oleh masyarakat atau peternak dengan lahan yang cukup , menyebabkan ternak ayam petarung ini lebih cepat perkembangannya dibandingkan dengan perkembangan ternak ikan Arwana Dan Situs Komunitas ayam petarung juga semakin marak . Namun menurut mereka, para peternak tidak sedikit mengalami hambatan dan rintangan selain harga pakan yang terus naik, obat-obatan yang cukup mahal juga adanya berbagai macam penyakit yang sering menyerang ternak. Salah satu penyakit pada ayam yang sering ditemui adalah askaridiasis. Penyakit ini disebabkan oleh cacing Ascaris lumbricoides yang menyerang usus halus bagian tengah. Cacing ini menyebabkan keradangan dibagian usus yang disebut hemorrhagic. Larva cacing ini berukuran sekitar 7 mm dan dapat ditemukan diselaput lendir usus. Parasit ini juga dapat ditemukan dibagian albumen dari telur ayam yang terinfeksi.
Ascaris lumbricoides
Infeksi cacing ini terutama menyerang ayam usia 3-4 bulan . Spesimen dari parasit ini kadang-kadang ditemukan dalam telur. Cacing ini berpindah tempat dari usus ke oviduct dan dapat masuk ke dalam telur pada saat pembentukan telur tersebut. Cacing dewasa mudah dilihat dengan mata telanjang karena panjang cacing dewasa mencapai 0.5 inci hingga 3 inchi.
Riwayat hidup cacing ini sangat simple. Cacing betina akan meletakan telurnya di usus ayam yang terinfeksi dan akan ikut dikeluarkan bersama kotoranya, Embrio cacing akan terus berkembang dalam telur tersebut meskipun tidak akan langsung menetas. Larva dalam telur mencapai stadium infektif dalam 2-3 minggu. Telur yang mengandung embryo ini sangat tahan banting bahkan dalam kondisi laboratorium dapat bertahan hingga 2 tahun, sedangkan dalam keadaan biasa akan tetap bertahan hingga 1 tahun bahkan lebih. Hal yang penting di sini adalah desinfektan yang digunakan pada peternakan tidak dapat membunuh/ merusak telur. Ayam akan terinfeksi jika memakan telur cacing ini.
Ayam yang terinfeksi oleh cacing ini akan terlihat lesu, diare dan kurus. Kerusakan utama yang ditimbulkan adalah penurunan efisiensi pakan, namun kematian hanya timbul pada infeksi yang sangat berat.
Pencegahan dapat dilakukan dengan melakukan sanitasi kandang dengan baik dan pemisahan ayam berdasarkan umur. Bersihkan kandang sebersih mungkin jika kandang akan digunakan untuk populasi ayam yang baru.Sedangkan obat yang digunakan adalah preparat piperazine yang hanya dapat memutus rantai penularan dengan membunuh cacing dewasa. Preparat yang biasa kami gunakan dan kami berikan tiap 4 minggu adalah Piperavaks produksi dari perusahaan Vaksindo. Pemberian obat ini cukup dicampurkan pada air minum.
- Heterakis gallinae
Parasit ini tidak menimbulkan akibat yang serius pada kesehatan ayam. Minimal tidak menimbulkan gejala atau patologi yang signifikan. Cara penularan cacing ini sama dengan Ascaris. Namun telur yang mengandung larva akan infektif dalam 2 minggu. Dalam cuaca yang dingin akan membutuhkan waktu yang lebih panjang. Parasit ini dapat dibasmi dengan fenbendazole.
- Capillaria annulata atau Capllaria contorta
Cacing ini sering ditemukan pada esophagus dan tembolok. Parasit ini menyebabkan penipisan dan inflamasi pada mukosa. Pada system gastrointestinal bagian bawah, dapat ditemukan beberapa spesies parasit tetapi biasanya adalah Capillaria obsignata.
Berbeda dengan cacing yang lain, pembentukan embryo memakan waktu 6-8 hari dan akan sangat infeksius , Kerusakan terparah akan terjadi pada 2 minggu setelah infeksi. Parasit ini akan menimbulkan inflamasi berat dan kadang-kadang terjadi perdarahan. Erosi pada usus akan menyebabkan kematian. Problem yang sering ditimbulkan oleh parasit ini adalah penurunan pertumbuhan,
Sanitasi yang baik merupakan kunci pencegahan yang utama. Pemberian vitamin A dapat memberikan nilai tambah. Parasit ini dapat dibasmi dengan menggunakan fenbendazole atau leviamisole.
Secara umum gejala penyakit cacingan pada ayam adalah sbb:
- tubuh ayam menjadi kurus
- nafsu makan berkurang
- sayap kusam dan terkulai
- kotoran encer, berlendir berwarna keputihan dan kadang berdarah
- pertumbuhan lamban
Penanggulangan yang dapat dilakukan secara umum adalah:
- sanitasi kandang dengan desinfektan
- pemberian Caricid pada umur 4-6 minggu dengan dosis 3 ml/0.3 liter air untuk 10 ekor ayam. Umur lebih dari 6 minggu diberi dosis 0.6 ml/1 L air untuk 10 ekor ayam
- campurkan premix 2.4% ke dalam makanan dengan dosis 2.5 kg/kg pakan diberikan selama 5-6 hari
CACINGAN DAN PENGOBATANNYA
Mengurangi cacing dalam lumen usus atau jaringan tubuh. Sebagian besar obat cacing efektif terhadap satu macam kelompok cacing, sehingga diperlukan diagnosis yang tepat sebelum menggunakan obat tertentu. Diagnosis dilakukan dengan menemukan cacing, telur cacing dan larva dalam tinja, urin, sputum, darah atau jaringan lain penderita. Sebagian besar obat cacing diberikan secara oral yaitu pada saat makan atau sesudah makan dan beberapa obat cacing perlu diberikan bersama pencahar.
JENIS OBAT
1. Mebendazol, Tiabendazol, Albendazol
2. Piperazin, Dietilkarbamazin
3. Pirantel, Oksantel
4. Levamisol
5. Praziquantel
6. Niklosamida
7. Ivermectin
Banyak obat cacing memiliki khasiat yang efektif terhadap satu atau dua jenis cacing saja. Hanya beberapa obat saja yang memiliki khasiat terhadap lebih banyak jenis cacing (broad spectrum) seperti mebendazol.
Mekanisme kerja obat cacing yaitu dengan menghambat proses penerusan impuls neuromuskuler sehingga cacing dilumpuhkan. Mekanisme lainnya dengan menghambat masuknya glukosa dan mempercepat penggunaan (glikogen) pada cacing.
Penyakit cacing atau helminthiasis terkadang masih kurang diperhatikan karena tidak menimbulkan kematian yang mendadak dan tinggi sepertinya halnya penyakit viral (misal ND atau Al). Padahal penyakit ini mampu menimbulkan kerugian . Waktu serangannya sulit diketahui, tiba-tiba saja produktivitas ayam menurun. Cacing yang sering menyerang ayam secara umum ada dua yaitu cacing gilik (Ascaridia sp., Heterakis sallinae, Syngamus trachea, Oxyspirura mansonii) dan cacing pita (Raillietinasp., Davainea sp.) Cacing biasanya menginfestasi ke dalam tubuh ayam melalui beberapa cara, diantaranya melalui telur cacing atau larva cacing yang termakan oleh ayam, memakan induk semang antara (siput, kumbang, semut dll.) yang mengandung telur atau larva cacing, telur atau larva cacing yang terbawa oleh petugas kandang melalui sepatu, pakaian kandangnya atau terbawa terbang oleh induk semang antara, selain itu juga bisa karena ransum atau air minum yang tercemar telur cacing.
Telur cacing yang keluar bersama feses berkembang menjadi stadium infektif kemudian termakan induk semang antara atau langsung masuk tubuh ayam yang kemudian akan menuju ke tempat yang disukainya (tembolok, usus, sekum atau organ lain) untuk berkembang sampai dewasa.
PENGANDALIAN CACINGAN
Pengendalian penyakit cacingan merupakan salah satu usaha untuk mendapatkan hasil yang optimal. Cara yang dilakukan agar peternakan terhindar dari penyakit cacingan adalah dengan dilakukannya pencegahan yaitu:
1. Pemberian obat cacing. Pengobatan akan sia-sia jika penyakit cacingan sudah parah. Sebaiknya dilakukan pengobatan secara rutin untuk memotong siklus hidup cacing. Seperti cacing nematoda dengan siklus hidup kurang lebih satu setengah bulan, maka diberikan pengobatan dua bulan sekali, begitu juga dengan cestoda. Pemberian obat cacing pada ayam layer sebaiknya diberikan pada umur 8 minggu dan diulang ,
2. Melakukan sanitasi kandang dan peralatan peternakan meliputi kandang dibersihkan, dicuci dan disemprot dengan desinfektan serta memotong rumput disekitar area kandang
3. Mengurangi kepadatan kandang, karena dapat memberi peluang yang tinggi bagi infestasi cacing.
4. Pemberian ransum dengan kandungan mineral dan protein yang cukup untuk menjaga daya tahan tubuh tetap baik.
5. Mencegah kandang becek, seperti menjaga kandang tetap kering, tidak menggumpal dan tidak lembab.
Arsip dari : Parasitologi . dikutip ferrybun papajiforum
Tuesday, 11 September 2012
SELEKSI TELUR AYAM BANGKOK
Telur ayam bangkok dapat ditetaskan melalui beberapa cara, yaitu melalui induknya sendiri, mesin tetas atau juga menggunakan entok yang sedang mengeram. Biasanya saya juga menggunakan ayam kampung biasa yang diambil telurnya digantikan dengan telur ayam bangkok. Sebelum ditetaskan, telur-telur yang hendak ditetaskan diseleksi terlebih dahulu.
Adapun kriteria pemilihan telur tetas yang baik antara lain sebagai berikut:
Asal telur yang akan ditetaskan (asal-usul induk)
Ransum yang diberikan pada induk betina harus betul-betul baik dan kandungan zat-zat makanan yang diberikan jumlahnya cukup. Pilihlah induk yang mempunyai produksi telur yang tinggi, sebab biasanya ayam dengan sifat ini mempunyai daya tetas telur yang tinggi. Hindari pemilihan induk yang masih terlalu muda atau terlalu tua. Sebagai pedoman, umur ideal bagi induk yang telurnya ditetaskan adalah 1-1,5 tahun. telur diusahakan dari induk yang betul-betul sehat dan tidak dalam keadaan terserang penyakit. Beberapa penyakit ayam seperti pullorum (berak kapur) dan CRD( Chronic Respiratory Disease) dapat menular melalui telur tetas, sehingga begitu anak ayam menetasa sudah mengidap penyakit.
Bentuk dan ukuran telur
Bentuk dan ukuran telur tetas yang baik adalah oval, yakni ujung yang satu kelihatan runcing dan ujung yang lain tumpul. Jangan memilih telur yang cenderungbulat maupun terlalu lonjong. Perbandingan antara lebar dan panjang telur yang baik sekitar 6:8 atau sebesar 75%, angka ini sering disebut dengan indeks telur. Para ahli mengatakan bahwa indeks telur sangat berpengaruh bahwa indeks telur sangat berpengaruh terhadap daya tetas.
Keadaan telur
Telur tetas hendaknya dalam keadaan bersih dan kerabangnya benar-benar bebas dari segala kotoran yang menempel. Telur yang kotor dapat dibersihkan dengan kapas yang dibasahi alkhohol 70%, sewaktu membersihkan perlu dijaga supaya kerabang jangan sampai retak. Hal ini perlu diperhatikan perlu diperhatikan dengan sungguh-sungguh, sebabtelur yang retak tidak dapat ditetaskan.
Penyimpanan
Apabila jumlah telur yang akan ditetaskan cukup banyak, khususnya bagi peternak yang menggunakan mesin tetas, masalah penyimpanan perlu diperhatikan. Telur tetas sebaiknya disimpan dalam posisi ujung tumpul diatas. Penyimpanan yang kurang baik dapat juga menyebabkan telur-telur yang akan ditetaskan menjadi rusak. Umur telur tetas diusahakan tidak lebih dari 12 hari sejak dikeluarkan dari kloaka, sebab apabila terlalu apabila terlalu lama disimpan akan mengurangi daya tetas, bahkan penyimpanan lebih dari empat minggu akan menyebabkan telur-telur tidak menetas sama sekali.
Friday, 7 September 2012
ISTILAH F1
Hallo semua members PAPAJI ...
Mo minta ilmu dan pemahaman tentang perbedaan antara Ayam F1 dengan Ayam Ori (import), and apakah ada Ayam F2, F3 ..dst bila memungkinkan ?
Makasih ,maaf bila pernah diulas sebelumnya,karena sya butuh sekali ttg pemahaman hal tsb .
Takut nanti salah kaprah ttg hal tsb.
P = Parental/induk/orang tua
F = Filial/anak keturunan
P ini bisa macam2. Boleh Ayam kampung, ayam negri, ayam bangkok, anjing, kucing, kuda, dsb.
Selama ia dikawinkan dan punya keturunan, maka ia disebut P dan anaknya disebut F.
Anak dari hasil perkawinan P disebut F1 (filial 1) atau keturunan generasi pertama.
Kalau F1 ini dikawinkan lagi maka hasilnya jadi F2 (keturunan generasi ke dua).
Begitu seterusnya.
F1 bisa jadi P utk F2.
Bila mas Agung beli sepasang ayam import, lalu diternak disini, maka ayam import tsb disebut P (parental). Anaknya disebut F1.
F1 dikawinkan lagi, maka anakannya disebut F2.
Suatu hari si F1 dibeli orang dan diternak oleh si pembelinya.
Maka F1 disebut parental (P) bila merujuk pada yg membeli tsb.
begitu seterusnya.
Jadi mau import atau sudah ternak disini, kualitas sama saja sepanjang jelas asal usulnya.
Apakah berarti istilah F1, F2 dst hanya ada di Indonesia (negara pengimpor) ya,..?
P, F1, F2, F3, dst...
Ini istilah dalam ilmu biologi. Digunakan secara umum di dunia.
Pokoknya, orang tua itu disebut P.
Anak (keturunan) disebut F.
Dalam dunia ayam laga di Indonesia, F1 itu sering diistilahkan untuk anakan import atau P = import.
sumber : PAPAJI forum
Mo minta ilmu dan pemahaman tentang perbedaan antara Ayam F1 dengan Ayam Ori (import), and apakah ada Ayam F2, F3 ..dst bila memungkinkan ?
Makasih ,maaf bila pernah diulas sebelumnya,karena sya butuh sekali ttg pemahaman hal tsb .
Takut nanti salah kaprah ttg hal tsb.
P = Parental/induk/orang tua
F = Filial/anak keturunan
P ini bisa macam2. Boleh Ayam kampung, ayam negri, ayam bangkok, anjing, kucing, kuda, dsb.
Selama ia dikawinkan dan punya keturunan, maka ia disebut P dan anaknya disebut F.
Anak dari hasil perkawinan P disebut F1 (filial 1) atau keturunan generasi pertama.
Kalau F1 ini dikawinkan lagi maka hasilnya jadi F2 (keturunan generasi ke dua).
Begitu seterusnya.
F1 bisa jadi P utk F2.
Bila mas Agung beli sepasang ayam import, lalu diternak disini, maka ayam import tsb disebut P (parental). Anaknya disebut F1.
F1 dikawinkan lagi, maka anakannya disebut F2.
Suatu hari si F1 dibeli orang dan diternak oleh si pembelinya.
Maka F1 disebut parental (P) bila merujuk pada yg membeli tsb.
begitu seterusnya.
Jadi mau import atau sudah ternak disini, kualitas sama saja sepanjang jelas asal usulnya.
Apakah berarti istilah F1, F2 dst hanya ada di Indonesia (negara pengimpor) ya,..?
P, F1, F2, F3, dst...
Ini istilah dalam ilmu biologi. Digunakan secara umum di dunia.
Pokoknya, orang tua itu disebut P.
Anak (keturunan) disebut F.
Dalam dunia ayam laga di Indonesia, F1 itu sering diistilahkan untuk anakan import atau P = import.
sumber : PAPAJI forum
Monday, 3 September 2012
SISIK AYAM PETARUNG
Sisik Ayam Petarung Menurut Wong Jawa Lawas
1. SISIK JARI TENGAH KIRI KANAN PECAH, NAMANYA TUNJUNG KARANG, SIFATNYA MEMBINGUNGKAN MUSUH
2. SISIK KAKI KIRI KANAN NYINCIN RAPAT, NAMANYA NAGAMANGSA, SIFATNYA AMPUH
3. SISIK BELAKANG KAKI KIRI KANAN MENGHADAP KE BAWAH, NAMANYA NAGATUMURUN, SIFATNYA MEMBUTAKAN MUSUH
4. SISIK KAKI KIRI KANAN SEPERTI KULIT SALAK, NAMANYA NAGA BANDA, SIFATNYA KALO MUKUL MUSUH LANGSUNG LARI
5. SISIK JARI KELINGKING PECAH SEMUA KIRI KANAN, NAMANYA TUNGGAKWINARANAN, SIFATNYA MUSUH KALAH DI AIR
6. SISIK JARI PECAH SEMUA, NAMANYA BATUKARANG, SIFATNYA MEMBUTAKAN MUSUH
7. SISIK MUNCUL DI TENGAH2 JARI BAGIAN BAWAH KIRI KANAN, NAMANYA BATULAPAK, sifatnya membuat musuh lemas
8. ADA SISIK YANG NONGOL ATAU NYLIP DI TENGAH2 KAKI, NAMANYA PUTRIKINURUNG, SIFATNYA KALO MUKUL MUSUH KEJILING
9. SISIK YANG BERSIH TIDAK ADA SISIK YANG NONGOL ATAU NYELIP, NAMANYA SATRIYASINEKTI, SIFATNYA MENANG TANPA MENGALAHKAN MUSUH
10. SISIK NYINCIN/sembang SEJAJAR DENGAN TAJI KALO WARNANYA WIRING KUNING NAMANYA MASTINUWUH, SIFATNYA MENANGAN SEKALI
11. SISIK NYINCIN/sembang SEJAJAR DENGAN TAJI KALO WARNANYA WIDO ATAU JALAK NAMANYA MAS SINANGLING, SIFATNYA MENANGAN SEKALI
12. SISIK NYINCIN/sembang SEJAJAR DENGAN TAJI KALO WARNANYA KELABU NAMANYA BASUNANDA, SIFATNYA MENANGAN SEKALI
sumber : ngeblog.com
1. SISIK JARI TENGAH KIRI KANAN PECAH, NAMANYA TUNJUNG KARANG, SIFATNYA MEMBINGUNGKAN MUSUH
2. SISIK KAKI KIRI KANAN NYINCIN RAPAT, NAMANYA NAGAMANGSA, SIFATNYA AMPUH
3. SISIK BELAKANG KAKI KIRI KANAN MENGHADAP KE BAWAH, NAMANYA NAGATUMURUN, SIFATNYA MEMBUTAKAN MUSUH
4. SISIK KAKI KIRI KANAN SEPERTI KULIT SALAK, NAMANYA NAGA BANDA, SIFATNYA KALO MUKUL MUSUH LANGSUNG LARI
5. SISIK JARI KELINGKING PECAH SEMUA KIRI KANAN, NAMANYA TUNGGAKWINARANAN, SIFATNYA MUSUH KALAH DI AIR
6. SISIK JARI PECAH SEMUA, NAMANYA BATUKARANG, SIFATNYA MEMBUTAKAN MUSUH
7. SISIK MUNCUL DI TENGAH2 JARI BAGIAN BAWAH KIRI KANAN, NAMANYA BATULAPAK, sifatnya membuat musuh lemas
8. ADA SISIK YANG NONGOL ATAU NYLIP DI TENGAH2 KAKI, NAMANYA PUTRIKINURUNG, SIFATNYA KALO MUKUL MUSUH KEJILING
9. SISIK YANG BERSIH TIDAK ADA SISIK YANG NONGOL ATAU NYELIP, NAMANYA SATRIYASINEKTI, SIFATNYA MENANG TANPA MENGALAHKAN MUSUH
10. SISIK NYINCIN/sembang SEJAJAR DENGAN TAJI KALO WARNANYA WIRING KUNING NAMANYA MASTINUWUH, SIFATNYA MENANGAN SEKALI
11. SISIK NYINCIN/sembang SEJAJAR DENGAN TAJI KALO WARNANYA WIDO ATAU JALAK NAMANYA MAS SINANGLING, SIFATNYA MENANGAN SEKALI
12. SISIK NYINCIN/sembang SEJAJAR DENGAN TAJI KALO WARNANYA KELABU NAMANYA BASUNANDA, SIFATNYA MENANGAN SEKALI
sumber : ngeblog.com
KATURANGGAN AYAM PETARUNG
1.Naga Tumurun:
Garis sisik kaki belakang menghadap kebawah.
2.Suro Kopyor:
Bila ayam diangkat akan terdengar seperti air di tubuh ayam.
3.Batu Rante:
Telapak jari kaki ada sisiknya.
4.Batu Lapak:
Di tengah telapak kaki ada sisiknya.
5.Suro Penganten:
Punya ekor yang panjang-panjang di tengah.
6.Batu Karang:
Sisik di tiap ujung jari belah. Mitosnya, dalam soal pukulan ayam jenis ini yang paling tangguh. Sayang, belum banyak yang menemui atau masih sangat langkah.
7.Sisik Jari:
Sisik jari yang ujungnya ada pecah (harus tembus), Biasanya ayam yang memiliki sisik ini memiliki pukulan ujung (pukulan pada paruh lawan).
8.Sisik Bebed/Ubed Tinggi:
Pukulan dalam alias pukulan sakti.
9.Sisik Selip:
Sisik antara jari luar dengan kaki. kata nya bisa dengan cepat meng-KO lawan.
10.Sisik Pecah:
Sisik pecah pada pertengahan jari dalam kalau bisa kedua jari (tembus kiri/kanan). Sisik ini termasuk sisik bertuah karena sangat langkah. Kelebihan ayam yang mempunyai sisik ini kebanyakan musuh nya lari sendiri.
11.Suro petir:
Jago yang jari tengah pada kaki kanan ada sisik pecah walau tidak semua, tapi kadang ada beberapa yang memiliki keistimewaan dipukulan nya.
12.Ayam Kinantan:
Katuranggan ini disebut-sebut sebagai ayam pembawa keberuntungan berdagang. Atau ayam yang mempunyai sisik pecah disetiap jari kaki, sisik pertama setelah kuku, yang mampu mematikan lawan dalam hitungan detik. Ada juga ayam yang dapat menghindarkan pemiliknya dari kebakaran dan marabahaya, yaitu jenis ayam apapun yang bila lubang anus/Kloaka tidak berkedut bila di tiup. Sebagian cerita di masyarakat tentang hal ini, ayam tersebut adalah ayam yang memiliki keistimewaan atau "bertuah", baik istimewa ayamnya atau mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya.
Boleh Percaya Boleh Tidak.....
Garis sisik kaki belakang menghadap kebawah.
2.Suro Kopyor:
Bila ayam diangkat akan terdengar seperti air di tubuh ayam.
3.Batu Rante:
Telapak jari kaki ada sisiknya.
4.Batu Lapak:
Di tengah telapak kaki ada sisiknya.
5.Suro Penganten:
Punya ekor yang panjang-panjang di tengah.
6.Batu Karang:
Sisik di tiap ujung jari belah. Mitosnya, dalam soal pukulan ayam jenis ini yang paling tangguh. Sayang, belum banyak yang menemui atau masih sangat langkah.
7.Sisik Jari:
Sisik jari yang ujungnya ada pecah (harus tembus), Biasanya ayam yang memiliki sisik ini memiliki pukulan ujung (pukulan pada paruh lawan).
8.Sisik Bebed/Ubed Tinggi:
Pukulan dalam alias pukulan sakti.
9.Sisik Selip:
Sisik antara jari luar dengan kaki. kata nya bisa dengan cepat meng-KO lawan.
10.Sisik Pecah:
Sisik pecah pada pertengahan jari dalam kalau bisa kedua jari (tembus kiri/kanan). Sisik ini termasuk sisik bertuah karena sangat langkah. Kelebihan ayam yang mempunyai sisik ini kebanyakan musuh nya lari sendiri.
11.Suro petir:
Jago yang jari tengah pada kaki kanan ada sisik pecah walau tidak semua, tapi kadang ada beberapa yang memiliki keistimewaan dipukulan nya.
12.Ayam Kinantan:
Katuranggan ini disebut-sebut sebagai ayam pembawa keberuntungan berdagang. Atau ayam yang mempunyai sisik pecah disetiap jari kaki, sisik pertama setelah kuku, yang mampu mematikan lawan dalam hitungan detik. Ada juga ayam yang dapat menghindarkan pemiliknya dari kebakaran dan marabahaya, yaitu jenis ayam apapun yang bila lubang anus/Kloaka tidak berkedut bila di tiup. Sebagian cerita di masyarakat tentang hal ini, ayam tersebut adalah ayam yang memiliki keistimewaan atau "bertuah", baik istimewa ayamnya atau mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya.
Boleh Percaya Boleh Tidak.....
Subscribe to:
Posts (Atom)